Israel 'Invasi' Facebook dan Twitter

New York - Serangan membabi buta Israel ke Palestina mengundang kutukan keras dari dunia internasional. Pun demikian, Israel seolah bergeming, bahkan malah mencoba mencari dukungan dengan mengandalkan media internet.

Pemerintah Israel memanfaatkan situs jejaring sosial Facebook, MySpace, blog sampai Twitter untuk mencari dukungan atas serangan mereka. Pada intinya, mereka mengklaim serangan yang dilakukan hanya untuk menghantam kelompok Hamas, bukan masyarakat sipil Palestina.

Selang dua jam setelah serangan udara Israel atas Palestina, Joel Leyden yang adalah pemimpin Public Relation Israel membuat grup di Facebook bertajuk 'I Support the Israel Defense Forces In Preventing Terror Attacks From Gaza'. Grup ini ditujukan untuk menggalang dukungan pada Israel.

"Saya pikir, ketika orang-orang melihat realitas yang terjadi di Israel, mereka akan mengubah persepsi mereka," kata David Saranga, juru bicara konsulat Israel di Amerika Serikat mengenai pemanfaatan internet ini.

Konsulat Israel di AS sendiri sudah mengadakan semacam konferensi pers via situs microblogging Twitter. Upaya tersebut didukung seorang petinggi militer Israel yang beralasan, internet telah jadi semacam medan perang virtual sehingga Israel tidak boleh ketinggalan.

Namun demikian, upaya Israel ini tampaknya hanya jadi cemoohan. Grup tandingan di Facebook yang meminta serangan brutal Israel dihentikan kian menjamur. Grup Coalition of Justice di Timur Tengah menilai, Israel hanya memberi sedikit kebenaran dalam konten yang dipostingnya di internet.

Faktanya, serangan brutal Israel tersebut memang membawa korban sipil yang amat banyak. Protes dari masyarakat dunia pun tidak surut sampai kini untuk mengutuk tindakan Israel ini. Demikian seperti dikutip detikINET dari Wcbstv, Rabu (31/12/2008).

Sharing info soal blog dan situs favorit? Gabung di detikINET Forum! ( fyk / ash )


Design by Blogger Templates